SALAH PAHAM
Suatu hari di SMPN
taruna baktidi kelas VIII C. Ada siswa pindahan yang masuk dikelas tersebut.
Diana : ’”siapa tuh ? ( kebingungan )”
Vina : “tau deh
Anni : “hallo semua , nama saya Anni Rahmawati,kalian bisa memanggil saya Anni ( memperkenalkan dirinya di dalam kelas )”
Riski : “wah , cantik banget, ( dengan wajah terpesona )”
Anni : “terimakasih ( tersenyum )”
Via : “sok manis”
Rian : “emang manis ( menoleh ke via )”
Vina : “tau deh
Anni : “hallo semua , nama saya Anni Rahmawati,kalian bisa memanggil saya Anni ( memperkenalkan dirinya di dalam kelas )”
Riski : “wah , cantik banget, ( dengan wajah terpesona )”
Anni : “terimakasih ( tersenyum )”
Via : “sok manis”
Rian : “emang manis ( menoleh ke via )”
Kring-kring-kring
bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa keluar dari kelas nya masing-masing .
Diana : “Anni....”
Anni : “Iya, ada apa ??”
Diana : “kamu pulang sama siapa ?
kita pulang bareng yuk ?
mumpung kita searah ( merangkul punggung anni )”
Anni : “Emm maaf yah , tapi aku udah di jemput sama mama aku,”
Diana : “ooh ya udah nggak papa de....daah...”
Anni : “daah..”
Esok harinya di dalam kelas
Anni : “Iya, ada apa ??”
Diana : “kamu pulang sama siapa ?
kita pulang bareng yuk ?
mumpung kita searah ( merangkul punggung anni )”
Anni : “Emm maaf yah , tapi aku udah di jemput sama mama aku,”
Diana : “ooh ya udah nggak papa de....daah...”
Anni : “daah..”
Esok harinya di dalam kelas
Diana : “Haii ( melambaikan tangannya )”
Anni : “haii juga ( duduk dan melambaikan tangan )”
Diana : “eh, PR fisikanya udah belum ? ( duduk )”
Anni : “udah koq”
Diana : “ooh, syukur deh ( tersenyum )”
Via : “eh, diana nanti pulang sekolah kita jadi kan pergi ke toko buku ?”
Diana : “Jadi dong”
Anni : “haii juga ( duduk dan melambaikan tangan )”
Diana : “eh, PR fisikanya udah belum ? ( duduk )”
Anni : “udah koq”
Diana : “ooh, syukur deh ( tersenyum )”
Via : “eh, diana nanti pulang sekolah kita jadi kan pergi ke toko buku ?”
Diana : “Jadi dong”
Bela pulang sekolah
berbunyi, di depan gerbang sekolah terlihat Via yang sedang menunggu diana.
Via : “Diana mana
sih ( sambil melihat di sekitarnya ) kok belum keluar-keluar juga.”
Di etmpat lain
Anni : “Diana , kamu mau nggak kalau temenin aku ke rumah sakit”
Diana : “Rumah sakit ??”
emang siapa yang sakit ??
Anni : “saudaraku, dan aku di suruh nemenin dia,
tapi aku nggak ada temen buat ke sana ( memasang muka sedih )”
Diana : “Gimana yah ( sambil berfikir )
tapi aku udah ada janji sama via .”
Anni : “yahh..
ayolah plis ( memasang muka melas )”
Anni : “Diana , kamu mau nggak kalau temenin aku ke rumah sakit”
Diana : “Rumah sakit ??”
emang siapa yang sakit ??
Anni : “saudaraku, dan aku di suruh nemenin dia,
tapi aku nggak ada temen buat ke sana ( memasang muka sedih )”
Diana : “Gimana yah ( sambil berfikir )
tapi aku udah ada janji sama via .”
Anni : “yahh..
ayolah plis ( memasang muka melas )”
Diana : “Emm, ya udah deh tapi aku nelfon via dulu
yah, buat ngasih tau”
( Mengambil Hp di sakunya )
Anni : “terimakasih ( tersenyum )”
Vina : “aku ikut yah ?”
Anni : “Ayoo”
( Mengambil Hp di sakunya )
Anni : “terimakasih ( tersenyum )”
Vina : “aku ikut yah ?”
Anni : “Ayoo”
Di gerbang
sekolah...nitnot...nitnot..bunyi dering Hp via
Via : “Huh siapa sih yang nelfon..
Diana ?? ( mengambil telfon di saku )
Hallo..”
Diana : “Hallo...via kamu di mana ??”
Via :”Di gerbang nih, kamu di mana , aku udah nunggu lama nih, panas lagi
( mengusap keringat )”
Diana : “maaf banget yah via, kayak nya ke toko buku nya lain kali aja deh, soalnya aku mau
nemenin Anni ke rumah sakit. Maaf banget yah ( dengan nada menyesal )”
Via : “ihh gimana sih, aku kan udah nunggu lama , malah kamu batalin janji gitu aja”
( nada kesal )
Diana : “maaf banget via , kamu nggak marah kan ??”
Via : “ya udahlah aku mau pulang ! ( langsung menutup telpon begitu saja )”
Diana : “Hallo..hallo...halo..via..via..via..?? yah di matiin.”
Anni : “ayo diana, via , kita berangkat sekarang.
Diana,Vina : Ayoo ( berjalan )”
Diana ?? ( mengambil telfon di saku )
Hallo..”
Diana : “Hallo...via kamu di mana ??”
Via :”Di gerbang nih, kamu di mana , aku udah nunggu lama nih, panas lagi
( mengusap keringat )”
Diana : “maaf banget yah via, kayak nya ke toko buku nya lain kali aja deh, soalnya aku mau
nemenin Anni ke rumah sakit. Maaf banget yah ( dengan nada menyesal )”
Via : “ihh gimana sih, aku kan udah nunggu lama , malah kamu batalin janji gitu aja”
( nada kesal )
Diana : “maaf banget via , kamu nggak marah kan ??”
Via : “ya udahlah aku mau pulang ! ( langsung menutup telpon begitu saja )”
Diana : “Hallo..hallo...halo..via..via..via..?? yah di matiin.”
Anni : “ayo diana, via , kita berangkat sekarang.
Diana,Vina : Ayoo ( berjalan )”
Esok harinya pada
saat istirahat via duduk di kelas.
Diana : “Via ?? ( masuk kelas, mendekati via )
kemarin kamu pulang sama siapa ?
Maaf yah kemarin aku gak bisa nemenin kamu ke toko buku.”
Via : “( langsung meninggalkan Diana begitu saja )
tiba-tiba riski dan ryan masuk ke kelas dan berpapasan dengan via , yang bermuka masam.”
Riski :”ehh kenapa tuh via , mukanya asem banget”
Ryan : “iaa tuh”
Riski : “ih kamu ikut-ikutan aja deh ( membentak ryan )”
Ryan : “hehehe maaf ( tersenyum )”
Diana : “nggak tau tuh,”
kemarin kamu pulang sama siapa ?
Maaf yah kemarin aku gak bisa nemenin kamu ke toko buku.”
Via : “( langsung meninggalkan Diana begitu saja )
tiba-tiba riski dan ryan masuk ke kelas dan berpapasan dengan via , yang bermuka masam.”
Riski :”ehh kenapa tuh via , mukanya asem banget”
Ryan : “iaa tuh”
Riski : “ih kamu ikut-ikutan aja deh ( membentak ryan )”
Ryan : “hehehe maaf ( tersenyum )”
Diana : “nggak tau tuh,”
Via, dan Vina
berpapasan di depan kelas
Vina : “hai via”
Via : “juga ( cuek )”
Via : “juga ( cuek )”
Bel pulang sekolah
berbunyi,saat itu riski dan ryan berpapasan dengan via,
Riski : “Via ( berteriak )”
Via : “( terus berjalan )”
Ryan :”kenapa ris”
Via : “( terus berjalan )”
Ryan :”kenapa ris”
Riski : “gak tau tuh via ,dari tadi cuek mulu”
Ryan : “biarin ajah ( dengan muka datar )”
Diana : “Via, kamu kenapa sih ( menghadang via )”
Via : “gak papa ( cuek )”
Anni : “kalo gak papa kenapa kamu cuek banget”
Via : “agi males aja ( tetep cuek )”
Vina : “gak mungkin kalo gak ada apa-apa, kamu marah ?”
Ryan : “Iya tuh”
Via :” marah gimana ! ( membentak )”
Vina : “biasa aja dong !”
Via : “aku biasa aja kok.”
Vina : “Nyolot gitu kok di bilang biasa ( mendorong via )”
Via : “maksudnya apa ha !”
Vina : “Apa ! ( nyolot )”
Diana : “stop ! ( melerai keduanya ) kalian ini gimana sih ? kok jadi berantem !”
Vina : “dia duluan nih yang nyolot ( menunjuk via )”
Via : “apa ! kamu dulu kok yang salah ,yang mendorong aku duluan.”
Vina : “kok jadi aku yang salah”
Anni : “sudah-sudah jangan berantem ( menengok ke arah via )
via, sebenernya kamu kenapa sih”
Via : “aku tuh sebel sama kamu ( berteriak,sambil menunjuk anni )”
Anni : “sebel sama aku ? kenapa ? ( kebingungan )”
Via : "kamu tuh udah ngambil semua temen-temen aku, dan membuat mereka semua membenci aku, dan membela kamu”
Riski : “kita tuh bukan mbelain anni, kamunya aja yang ngerasa gitu”
( menatap via setelah itu lansung membuang muka )
Anni : “ya udah kalo emang aku salah, aku minta maaf ( memegang tangan via )”
Via : “Maaf ! kamu pikir maaf aja cukup !”
Anni : “maafin aku via , aku mohon ( memasang muka melas )”
Via : “kamu tau nggak aku itu nungguin kamu lama banget, waktu kita mau ke toko buku udah panas lagi,”
Diana : “jadi kamu marah gara-gara itu ? ya udah aku minta maaf memang aku yang salah.”
Anni : “udah, sekarang emang kita semua salah.
jadi,via , maafin kita yah, kita janji nggak akan ngulangin lagi”
Ryan : “Via , aku minta maaf.”
Riski : “iya aku juga minta maaf”
Vina : “iya, aku juga minta maaf, tadi aku emosi.”
Ryan : “Jadi di antara kita gak ada yang marah-marahan lagi.”
Via : “ya udah , aku juga minta maaf, karena sudah nyuekin kalian semua ,
dan salah faham ke kamu Anni”
Anni : “hmm , jadi kita udah baikan dan jadi temen lagi”
Diana : “iya dong ( berpelukan )”
Riski,Ryan : “berpelukan”
Vina : “apaan sih kalian , bukan muhrim tau.”
Ryan : “biarin ajah ( dengan muka datar )”
Diana : “Via, kamu kenapa sih ( menghadang via )”
Via : “gak papa ( cuek )”
Anni : “kalo gak papa kenapa kamu cuek banget”
Via : “agi males aja ( tetep cuek )”
Vina : “gak mungkin kalo gak ada apa-apa, kamu marah ?”
Ryan : “Iya tuh”
Via :” marah gimana ! ( membentak )”
Vina : “biasa aja dong !”
Via : “aku biasa aja kok.”
Vina : “Nyolot gitu kok di bilang biasa ( mendorong via )”
Via : “maksudnya apa ha !”
Vina : “Apa ! ( nyolot )”
Diana : “stop ! ( melerai keduanya ) kalian ini gimana sih ? kok jadi berantem !”
Vina : “dia duluan nih yang nyolot ( menunjuk via )”
Via : “apa ! kamu dulu kok yang salah ,yang mendorong aku duluan.”
Vina : “kok jadi aku yang salah”
Anni : “sudah-sudah jangan berantem ( menengok ke arah via )
via, sebenernya kamu kenapa sih”
Via : “aku tuh sebel sama kamu ( berteriak,sambil menunjuk anni )”
Anni : “sebel sama aku ? kenapa ? ( kebingungan )”
Via : "kamu tuh udah ngambil semua temen-temen aku, dan membuat mereka semua membenci aku, dan membela kamu”
Riski : “kita tuh bukan mbelain anni, kamunya aja yang ngerasa gitu”
( menatap via setelah itu lansung membuang muka )
Anni : “ya udah kalo emang aku salah, aku minta maaf ( memegang tangan via )”
Via : “Maaf ! kamu pikir maaf aja cukup !”
Anni : “maafin aku via , aku mohon ( memasang muka melas )”
Via : “kamu tau nggak aku itu nungguin kamu lama banget, waktu kita mau ke toko buku udah panas lagi,”
Diana : “jadi kamu marah gara-gara itu ? ya udah aku minta maaf memang aku yang salah.”
Anni : “udah, sekarang emang kita semua salah.
jadi,via , maafin kita yah, kita janji nggak akan ngulangin lagi”
Ryan : “Via , aku minta maaf.”
Riski : “iya aku juga minta maaf”
Vina : “iya, aku juga minta maaf, tadi aku emosi.”
Ryan : “Jadi di antara kita gak ada yang marah-marahan lagi.”
Via : “ya udah , aku juga minta maaf, karena sudah nyuekin kalian semua ,
dan salah faham ke kamu Anni”
Anni : “hmm , jadi kita udah baikan dan jadi temen lagi”
Diana : “iya dong ( berpelukan )”
Riski,Ryan : “berpelukan”
Vina : “apaan sih kalian , bukan muhrim tau.”
Anni,Via,Vina,Diana,
Riski, Ryan tertawa bersama-sama.
Mazhok, bisa buat inspirasi
BalasHapusterima kasih sangat membantu sekali
BalasHapus